Blog List

Label

Tags

Indonesia West

Lampung

My Facebook

Letakkan disini kode Shoutbox, Iklan, Menu Dll
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

nyoba

TheFiqar. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

RSS

Pages

Pugung Raharjo



PUNGUNG RAHARJO
Pugung Raharjo adalah salah satu situs purba kala di Lampung yang harus kita kunjungi dan lestarikan,sebenarnya situs ini cukup menarik tetapi kurangnya pemberitahuan ke luar membuat situs ini jarang di ketahui dan di kunjungi.

Pada awal penilitian  diketahui adanya 13 punden di situs ini, menurut beberapa pakar bahwa sesungguhnya merupakan “arsitektur asli yang mengilhami lahirnya candi-candi klasik”. Itulah yang tertulis pada selembar kertas yang tertempel di dinding pusat informasi taman purbakala pugung raharjo,kab. Lampung timur 1 jam perjalanan dari kota metro.
                Situs purbakala yang kini memiliki luas 25 hektar ini pertama kali ditemukan pada tahun 1957,ketika sejumlah penduduk membuka hutan dan menjumpai patung Budhisatwa. Lalu baru tahun 1968 di mulailah penelitian tentang situs ini.
                Banyak bukti prasejarah yang dapat kita  temui di situs ini. Bukti tersebut diantarabya adalah , dolmen, menhir,kapak batu dan punden yang merupakan bangunan suci tempat pemujaan roh nenek moyang masyarakat prasejarah.
                Situs inipun sudah mengalami pemugaran secara bertahap sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 1984. Hasil dari pemugaran tersebut selain membuat pondasi di beberapa menhir dan pembuatan jalan setapak di area ini juga pembuatan tempat peristirahatan dan tempat pemandian dan rumah informasi.
                Di rumah informasi dapat kita lihat beberapa batu berlubang masa prasejarah yang digunakan masyarakat jaman tersebut untuk pelumat, batu penggores, menhir setinggi 90 cm, uang logam patung tipe polinesia serta pecahan keramik abad 13 dari dinasti ming dan song, temuan keramik ini menandakan bahwa masyarakat di sini sudah maju pada masa nya.
                Berada disana mengingatkan saya dengan guru sejarah yang sependapat dengan pemikiran moh yamin,”blood und breden unchro-asal bangsa indonesia dari bangsa indonesia sendiri”. Ya, meskipun kantuk hinggap saat di kelasnya!

Pengamat:Imawan Abdul Qohar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: